Dengan semangat otonomi daerah, Kalimantan Timur senantisa berbenah diri dalam menata kehidupan masyarakatnya, melalui pelaksanakan pembangunan yang bersifat menyeluruh, baik yang bersifat material maupun immaterial, jasmani maupun rohani dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah membawa implikasi terhadap dunia penyiaran, termasuk penyiaran di Indonesia. Penyiaran sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum, perannya semakin strategis, terutama dalam mengembangkan kehidupan demokratis.
Semakin menjamurnya stasiun Radio dan TV lokal belakangan ini menunjukkan semakin populernya media penyiaran sebagai salah satu alternatif masyarakat dalam mendapatkan informasi. Perbedaan sifat dan karakteristik media berpengaruh pada bagaimana suatu sumber berita di-treatment pada masing-masing media. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara print journalism (surat kabar dan majalah) dengan broadcast journalism (radio dan TV) yang ter-range dari terbatasnya durasi sampai cara penyampaian berita.
Perkembangan teknologi komunikasi telah melahirkan masyarakat yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan informasi. Informasi telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan telah menjadi komoditas penting dalam kehidupan masyarakat.
Media penyiaran yang sudah terbuka lebar memberikan kesempatan untuk melakukan pengembangan dan memberikan kesempatan kepada semua lapisan masyarakat agar dapat mengembangan Sumber Daya Manusia di Perguruan Tinggi ini, dimana akan memberi bekal kepada mahasiswa nantinya saat terjun di dunia kerja. Pada dunia penyiaran ada beberapa hal yang harus di dapatkan melalui mata kuliah seperti Dasar-Dasar Jurnalistik, karena sebelum menjurus ke penulisan media penyiaran, mahasiswa diharapkan telah mengetahui dan dapat mengaplikasikan cara penulisan bahan siaran di media secara umum. Sehingga diharapkan ketika berhadapan dengan detail-detail penulisan dan penyampaian berita media penyiaran yang lebih kompleks dibandingkan media cetak, mereka telah mengetahui dasarnya.
Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat. Aktivitas penyiaran tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi, tetapi ia juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai medium komunikasi. Komunikasi dapat didefinisikan sebagi proses penyampaian ide, gagasan dan atau opini dari seseorang yang disebut komunikator ditujukan kepada sejumlah sasaran. Dalam hal ini adalah komunikan dengan dan atau tanpa media dengan tujuan mengubah perilaku orang lain.
Penyiaran merupakan suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi, yang diselenggarakan oleh organisasi penyiaran radio dan televisi. Output dari organisasi penyiaran adalah siaran. Medium radio dan televisi merupakan sarana komunikasi massa yang kemunculannya terjadi sebagai akibat dari revolusi di bidang elektronika.
Bagaimana proses penyiaran berlangsung? pada prinsipnya sama dengan proses komunikasi. Proses komunikasi terjadi sejak ide itu diciptakan sampai dengan ide itu disebarluaskan. Langkah–langkahnya meliputi pengagas ide dalam hal ini komunikator, kemudian ide itu diubah menjadi suatu bentuk pesan yang dapat dikirimkan baik verbal dan nonverbal melalui saluran dan atau sarana komunikasi yang memungkinkan pesan itu mampu menjangkau khalayak luas.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka tepatlah hadirnya sebuah lembaga yang diharapkan mampu menjadi wadah dan pusat kajian keilmuan dalam bidang penyiaran Islam, memanajemen kegiatan berbagai bentuk penyiaran Islam, baik yang dilakukan secara individual maupun yang dilakukan oleh organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga penyiaran baik penyiaran radio maupun penyiaran televisi.
“Sejarah”
Berdirinya STAIN Samarinda pada tahun 1997 berdasarkan Kepres No. 11 tahun 1997 pada saat itu STAIN Samarinda memiliki tiga jurusan termasuk Jurusan Dakwah dengan program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), kemudian di susun proposal pengajuan akreditasi pada tahun 2010 pada saat itu menjabat sebagai Ketua Jurusan Dakwah STAIN Samarinda adalah Dr. M. Abzar, M.Ag, melalui tim kecil akreditasi Program studi ini dengan persiapan yang baik mendapatkan hasil penilaian dari akreditasi BAN PT nomor 001/BAN-PT/Ak-XIII/S1/IV/2010 dengan nilai 287/ C yang berlaku hingga 16 april 2015. Setelah berjalan lima tahun kemudian tahun 2015 dibawah pimpinan Ketua Jurusan Dakwah oleh Dr. H. Ahmad Bukhari, M.Ag selanjutnya mengajukan kembali akreditas Prodi yang mendapatkan nilai sesuai dengan nomor 118/SK/BANPT/Akred/S/III/2015 dengan peringkat Akreditasi B yang nilai ini berlaku hingga 28 Maret 2020.
Prodi Komunikasi danPenyiaran Islam (KPI) merupakan satu-satunya prodi yang ada Kalimantan Timur yang diharapkan mampu mencetak kader- kader profesional dibidang Penyiaran Islam.
Tujuan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam adalah:
Beriman dan bertakwa tinggi untuk meningkatkan kompetensi dalam penyiaran Islam.
Mampu mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang penyiaran Islam.
Menghasilkan tenaga da’i, jurnalis, dan public releations yang dapat mengelola dan memberikan layanan kepada masyarakat kepada Allah SWT serta berlandaskan iman, ilmu, dan amal dalam melaksanakan tugas-tugas penelitian, aplikasi, dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman.
Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang penyiaran Islam sebagai upaya meningkatkan kualitas umat Islam dan menunjang pembangunan di bidang penyiaran.
Selalu mempunyai motivasi tentang Agama Islam.
“Sasaran & Strategi”
Sasaran Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam adalah :
Meningkatnya jumlah lulusan yang mendapatkan pekerjaan berkarya di masyarakat.
Meningkatnya jumlah, kualitas dan relevansi hasil penelitian sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
Meningkatnya keikutsertaan Prodi KPI dalam menangani masalah Penyiaran, ekonomi dan sosial;
Meningkatkan kinerja pelayanan pada mahasiswa;
Kerjasama dengan instansi di luar Program Studi;
Meningkatnya jumlah kerjasama kemitraan;
Meningkatnya kualitas pelayanan di bidang akademik dan non akademik;
Meningkatnya penerapan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
Tercapainya lulusan sarjana Prodi KPI yang berprestasi dan tepat waktu;
Meningkatnya kinerja Dosen dan Staf;
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka Program Studi melakukan berbagai strategi sebagai berikut:
Melakukan Sosialisasi Program Studi kepada masyarakat luas, melalui penyebaran leaflet, kunjungan sekolah-sekolah/pondok pesantren ke Jurusan, studi banding, dan kegiatan sosialisasi lainnya terhadap calon mahasiswa baru.
Meningkatkan kegiatan penelitian Dosen dan mahasiswa KPI, baik melalui Lembaga Penelitian IAIN Samarinda, maupun melalui lembaga lainnya di luar IAIN Samarinda.
Meningkatkan kegiatan pengabdian masyarakat oleh Dosen Prodi KPI melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat IAIN Samarinda maupun secara perorangan.
Mendorong peningkatan kinerja dosen dengan menerapkan program penjaminan mutu (QA) yang secara sistemik menjadi bagian dari penerapan penjaminan mutu di tingkat IAIN.
Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan program studi lain dalam kegiatankegiatan tertentu.
Melakukan silaturrahmi dengan instansi terkait.
Melakukan peninjauan secara rutin, minimal 3 tahun sekali terhadap kurikulum dalam bentuk redesain kurikulum, dengan melibatkan civitas PRODI, akademisi, praktisi, alumni, dan stakeholder. Peninjauan kurikulum penting dilakukan untuk merespon perkembangan dakwah Islam, serta menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat (stakeholder).
Melakukan tracing study dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pemantauan peran alumni dalam masyarakat.
Meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa dengan menyelenggarakan kegiatan ilmiah secara rutin,seperti mengadakan kuliah umum di setiap awal perkuliahan, seminar, workshop, diskusi dan pengadaan buku daras. Untuk pencapaian sasaran tersebut, maka IAIN Samarinda telah menyusun dokumen-dokumen terkait dengan program kerja kegiatan dan waktu pelaksanaannya. Dokumen tersebut adalah dokumen rencana strategis (RENSTRA), dokumen program kerja dan dokumen rencana operasional (RENOP) baik pada tingkat institusi, fakultas maupun tingkat program studi.
“Rumpun Mata Kuliah”
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) sebagaimana dijelaskan dalam keputusan Mendiknas RI No 232/U/2000 Bab III pasal 5 ayat (1) yaitu beban studi Program sarjana sekurang-kurangnya 145 (seratus empat Puluh lima) SKS dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam Puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah. Kurikulum untuk Program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) berjumlah 145 SKS yang dikelompokkan ke dalam 5 (lima) kompetensi yaitu Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (PK) 23 SKS (15,86 %), Mata Kuliah Keilmuan Keterampilan (KK) 64 SKS ( 44,14 %), Mata Kuliah Keahlian Berkarya (KB) 45 SKS (31,03 %), Mata Kuliah Perilaku Berkarya (PB) 9 SKS (6, 21%) serta Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (BB) 4 SKS (2,76 %). Kelima kompetensi mata kuliah tersebut tersebar pada lingkup IAIN Samarinda (STA), Jurusan Dakwah (DAK), dan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (PK), adalah komponenkomponen mata kuliah yang merupakan bahan kajian dan pelajaran yang mengembangkan mahasiswa yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, berbudi luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab, baik dalam kehidupan beragama, bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.
Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (KK), adalah komponen-komponen mata kuliah yang merupakan bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan bagi mahasiswa yang berkaitan dengan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (KB), adalah komponen-komponen mata kuliah yang merupakan bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli dalam bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam.
“Profil Kelulusan”
Profil utama lulusan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Adalah :
Penyiar Tv/Radio
Influncer Social Media
Scriptwriter/Penulis Naskah
Jurnalis
Designer Audiovisual
Public Speaker
Muballigh
Humas/HR/Pro
Fotografer
Sinenmatograf
Advokat Media
Analis Kebijakan Media
Trainer
Penyuluh Penerangan
Mediator
Asisten Peneliti
“Kompetensi Lulusan”
Mampu menguasai bidang penyiaran, sinematografi, fotografi, shooting, editing, dubbing dan lainnya dalam kerangka kegiatan komunikasi dan penyiaran Islam.
Mampu mengelola produksi siaran radio/televisi, media cetak dan media on line.
Mampu dan berkelayakan menciptakan karya-karya kreatif dalam industri hiburan seperti spot iklan radio dan televisi, desain grafis untuk media cetak dan on line, film film pendek dan dokumenter yang bernuansa Islami
Mampu mengimplementasikan enterpreneurship dalam bidang media komunikasi dan penyiaran Islam serta kehumasan
Mampu beradaptasi dalam situasi dan dinamika sosial, budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Memiliki pengetahuan dasar dalam bidang komunikasi, penyiaran, dakwah, dasardasar tabligh, Public Relation baik dalam bentuk teoritik dan empirik.
Menguasai materi dakwah (kajian Al-Quran, hadis, ilmu kalam, ushul fikih dan fikih),
Menguasai pengetahuan bidang penyiaran, public speaking, programmer media komunikasi dan penyiaran Islam.
Menguasai pengetahuan bidang kehumasan, MC, Keprotokolan, perancangan dan desain agenda
Mampu memformulasikan penyelesaian masalah sosial keagamaan secara prosedural terkait dengan kegiatan komunikasi dan penyiaran Islam dalam masyarakat